Siapa kita?

Bahasa kita kadang jiwa, kadang rasa, kadang kata, kadang hati, kadang emosi, kadang tak terkata..

My Thought...

Monday, January 18, 2010

Mungkin hanya waktu..
Karena nasib adalah perjalanan pasti.

Aku merasa telah mengenalmu
sebelum kenangan itu kita ukir
diseluruh permukaan hati..

Begitulah.
Tak perlu risau akan perpisahan,
aku hampir menyadari warna hidup..
Dan kerinduan pun ada dalam dua nuansa

biarkan perahu kita mengalir
menurut kehendak air..
kayuh perlahan saja menuju hilir
nikmati bulan mekar,
ikan riang menari di air bening..

kau mesti mengerti bahasa sungai
agar jiwamu terbuka akan segala yang abadi..
pegang tanganku agar kau lebih merasakan
rahasia puisi yang merambati embun
di daun daun tepi sungai..

lihat dua ikan yang berenang riang itu..
yang hidup dibawah teduh sungai
bersama damai.. indah..

genggem tanganku lebih erat..
biarkan perahu kita hanyut
menurut kehendak air..
menunggu..

titik air di luar
gerimis di dalam ingatan..

Sunday, January 10, 2010

Kadangkala aku memotret tangis tanpa setahumu..

Bukan aku tak suka keindahan,
bahwa keindahan tak harus menggenapi kebahagiaan..

Tapi mungkin,
aku harus terbiasa dengan airmata..
Agar dapat kusentuh keindahanmu mewakili hati..


Vien
* just cry.. let it out.. *
Kiraku tidaklah percuma kita kumpulkan serpihan debu..
Walau tak mudah menjaga utuhnya..

Adalah masalah bila kau membuangnya,
sebab takkan ada harapan untuk menimbang bahagia,
bila cinta sudah dibuang..

Jangan buang.. cintaku.
Ini bukan soal keterbatasan..

Kita hanya belum bisa menguraikan kata, bahasa, rasa untuk kemudian menyatakan matra..

Betapa tak peka saat hati terseka,
mungkin kita belum berhenti menjadi pelakon sebelum sandiwara ini di akhiri..



Vien
* .. the end .. *

Wednesday, January 6, 2010

kita menyukai senja, tanpa mendewa dewakannya..
sama seperti aku suka malam, tanpa keberatan pada pagi yang datang,
sama seperti aku rindu hujan, tanpa mengeluh bila panas mengeluarkan peluh..

kita mencintai kopi, tanpa mencandunya..
sama seperti aku cinta dirimu, tanpa butuh ketemu,
sama seperti aku resap bibirmu, tanpa inginkan itu di malam-malam sendiriku..

kita membaca puisi
menjalin puisi
dari hari ke hari
dari hati ke hati. tanpa bosan..

bertemu di satu senja dengan berbekal kopi...
Saya bukan teman yang baik, sama sekali tidak, dan banyak orang tahu, terutama orang yang cukup dekat. Waduhh.. kalau mau diterangkan mengenai tidak baik, banyak sekali… Egois saya yang hanya sms atau telpon kalau hanya ada perlunya saja, basa basi sebentar tanpa memberi kesempatan mereka untuk membalas sapaan basa basi itu, yang penting tujuan saya tercapai.

Saya juga bukan manusia suportif, peka terhadap hal hal kecil, karena saya malas. Tak penting bagi saya, meski penting bagi orang lain. Saya berpikir mereka bisa berpikir sama seperti saya, padahal tidak sama sekali. Saya teman yang tidak berani ambil resiko, cari aman nya aja dahhh…

Saya teman yang suka membicarakan teman, suka plin-plan mengubah jadwal seenak udel dewek! Sering kali tak sensitif, kalo bicara kadang lebay, dan kadang bahasa saya terlalu ketinggian, tak semua orang mudeng.. -_-“

Kalau seperti saya yang berteman saja sudah membuat kewalahan, jadi jangan berani berani berkomitmen menjadi sahabat. Teman dan sahabat bedanya seperti musim duren dan musim rambutan..

 
Copyright (c) 2010 Vien's. Design by Wordpress Themes.

Themes Lovers, Download Blogger Templates And Blogger Templates.