Siapa kita?

Bahasa kita kadang jiwa, kadang rasa, kadang kata, kadang hati, kadang emosi, kadang tak terkata..

My Thought...

Friday, August 26, 2011

Setelah sekian lama akhirnya impian saya untuk kembali ke bangku pendidikan terwujud. Saya mengambil Filsafat, dan tolong jangan tanyakan kenapa saya ambil filsafat karena jawaban pasti anda bisa temukan jika membaca artikel saya dari awal (disini maupun di Herlounge).

Saya mengambil Filsafat di STF Driyarkara, pribadi karena saya melihat disana saya bisa berkembang secara maksimal. Sebuah tempat belajar yang 95%-nya adalah calon iman dan perempuan nya seperti mempunyai kamar mandi pribadi karena jumlahnya yg sedikit =D.

Ada hal yang menarik perhatian saya dari awal saya masuk disini, yaitu TIDAK ADA KANTIN! dan ini akhirnya saya ambil hikmahnya untuk DIET saya yang hingga sekarang ini masih dalam kotak impian.


Hal lainnya yang menarik adalah pakiran kampus yang sangat ramah dengan sepeda, karena kebanyakan para Frater (calon imam) mengendarai sepeda atau nge-pit dalam bahasa mereka. Anda jangan membayangkan sepeda para alay atau fixie, tapi sepeda ontel.. ooowwhhh betapa saya selalu jatuh cinta pada benda antik, jadilah saya sangat menikmati pemandangan ini. Ditambah dengan taman didalam gedung yang menyelingi ruang kelas.



Hampir semua dosen pengajar saya adalah S3, bahkan ada 1 mata kuliah yang diajarkan keroyokan oleh 4 profesor. Dan hampir semua mata kuliah tidak ada UTS dan UAS, tapi semua diganti oleh Makalah (berkubang dalam kertas). Intinya sangat menarik karena mereka tidak percaya jika kemampuan seseorang dinilai dari hanya 2 jam ujian tertulis.. sungguh sebuah berkah bagi saya.

Cukup berat memang sebagai Vien seorang pelajar, karena saya harus meluangkan waktu untuk membaca, belajar, membuat tugas. Ditambah saingan saya yang 90% adalah calon imam dimana mereka memang di setting untuk konsentrasi belajar 100%. Sedang saya... Saya juga harus memikirkan cara-cara bertahan hidup, atau minimal bayar uang kuliah dan ada uang bensin. Lalu kapasitas sebagai Vien seorang anak juga mengharuskan saya untuk menyisihkan perhatian fokus saya ke masalah-masalah rumah.

Lalu Vien sebagai seorang kekasih... kalau si dia dicuekin bisa di cakar-cakar lah saya =D . Dan bagaimana dengan Vien sebagai seorang teman? Vien sebagai seorang umat? Vien sebagai Vien?

Ya inilah kehidupan, kita tidak bisa untuk mengidentifikasikan diri kita pada satu sisi saja, kita tidak bisa memilih ego kita, bahkan kadang kita harus bisa menjadi beberapa sisi pada saat yang sama. Saya akui kadang saya tidak bisa untuk bersikap sama rata pada semua sisi, kadang saya men-cuek-an sisi sisi tertentu, dan ini berarti menyakiti hati seseorang... sesuatu hal yang tidak bisa terhindarkan... hati seseorang atau bahkan hati sendiri..

Saya Vien.. dan saya Vien.. se se der ha na yang ru mit.










0 comments:

 
Copyright (c) 2010 Vien's. Design by Wordpress Themes.

Themes Lovers, Download Blogger Templates And Blogger Templates.