THIS IS BY FAR THE MOST INSPIRE SPEECH!
We Teach Life Sir, By Rafeef Ziadah;
the link to "You Tube" http://www.youtube.com/watch?v=wad5h5K38ms
I Today, my body was a TV’d massacre.
Today, my body was a TV’d massacre that had to fit into sound-bites and word limits.
Today, my body was a TV’d massacre that had to fit into sound-bites and word limits filled enough with statistics to counter measured response.
And I perfected my English and I learned my UN resolutions.
But still, he asked me, Ms. Ziadah, don’t you think that everything would be resolved if you would just stop teaching so much hatred to your children?
Pause.
Monday, December 26, 2011
Saturday, December 24, 2011
“Bangsa yang cerdas dalam era globalisasi, bukan bangsa yang terus mengeluh, menyerah, dan marah, tetapi bangsa yang secara cerdas mampu mengalirkan sumber-sumber kesejahteraan yang tersedia di arena global itu. Apakah teknologi, apakah modal, apakah informasi, yang akhirnya kita gunakan dengan baik untuk meningkatkan kesejahteraan kita, meningkatkan kepentingan kita. Sering saya katakan, don’t be a loser, jangan mau jadi orang yang kalah. Mari kita menjadi pemenang, to be a winner dalam globalisasi ini.“Pidato Politik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Peringatan Ke-61 Hari Lahir Pancasila: Menata Kembali Kerangka Kehidupan Bernegara Berdasarkan Pancasila; 1 Juni 2006 http://www.presidenri.go.id/index.php/pidato/2006/06/01/248.html
Pidato kepresidenan SBY dalam menyambut hari Pancasila 6 tahun lalu ini bisa mencerminkan bentuk pemerintahan yang ada pada saat ini. Kekerasan di Mesuji (Lampung), Aksi Jahit Mulut para petani Riau dan Jambi hingga Kekerasan bersenjata yang dilakukan oleh aparat negara terhadap rakyat yang sedang duduk damai memprotes kebijaksaan pemerintah di Bima (Sumbawa).
Sebuah proses protes atas ketidak-adilan yang sudah berlangsung selama tahun 2011 dan pada akhir nya harus bersimbah darah. Kemudian dijadikan kambing hitam lagi oleh Negara dengan alasan “Mereka yang mulai mengamuk terlebih dahulu”. Sebuah pernyataan yang bodoh karena bagaimana tidak mengamuk jika aksi damai di hadang dengan aparat negara yang bersenjata lengkap. Apa harus tetap duduk diam jika sebuah peluru siap menembus tubuh?
Pidato kepresidenan SBY dalam menyambut hari Pancasila 6 tahun lalu ini bisa mencerminkan bentuk pemerintahan yang ada pada saat ini. Kekerasan di Mesuji (Lampung), Aksi Jahit Mulut para petani Riau dan Jambi hingga Kekerasan bersenjata yang dilakukan oleh aparat negara terhadap rakyat yang sedang duduk damai memprotes kebijaksaan pemerintah di Bima (Sumbawa).
Sebuah proses protes atas ketidak-adilan yang sudah berlangsung selama tahun 2011 dan pada akhir nya harus bersimbah darah. Kemudian dijadikan kambing hitam lagi oleh Negara dengan alasan “Mereka yang mulai mengamuk terlebih dahulu”. Sebuah pernyataan yang bodoh karena bagaimana tidak mengamuk jika aksi damai di hadang dengan aparat negara yang bersenjata lengkap. Apa harus tetap duduk diam jika sebuah peluru siap menembus tubuh?