Mungkin hanya waktu..
Karena nasib adalah perjalanan pasti.
Aku merasa telah mengenalmu
sebelum kenangan itu kita ukir
diseluruh permukaan hati..
Begitulah.
Tak perlu risau akan perpisahan,
aku hampir menyadari warna hidup..
Dan kerinduan pun ada dalam dua nuansa
Kau..
Kau, seperti pagi yang mesti hadir
dan malam jodohnya
keduanya lahir saat fajar tiba
dan kegelapan pada resahmu berakhir..
Walau kadang impian sungguh menyakitkan,
menunda-nunda masa depan
dan ketidakpastian..
Mungkin cuma kesabaran
yang mesti ada,
sambil terlelap dalam kekosongan jiwa
atau...
kita tak pernah kan terjaga..
Telah ku terima anugrah atas mu..
dari apa yang ada, sebab hidup ini pasti..
Aku toh tetap mengenalmu,
dipojok hati yang sepi,
sepi sekali....
Aku hadir dalam sepimu
ketika kau tertawa...
Sepi sekali..
kau ada dalam senyap ketika aku lelap..
Mungkin aku sekedar mengenalmu..
Kumulai yang tak semestinya ada
tapi aku tetap mengenalmu..
Ketika ini, aku tak ada...
0 comments:
Post a Comment