Tentang Berpasangan

Malam ini kau berkata padaku, saat kunang kunang menerangi malam. Katamu, " Aku sudah capai, lelah, muak dengan hal hal pencarian pasangan ini !! " Aku hanya dapat tersenyum. Suatu ungkapan.. yang aku sendiri pun tak bisa mengingkari.. dan mungkin juga suatu sindiran untuk kebodohan yang sedang aku biarkan terjadi atas diriku ( bahkan sampai sekarang pun aku masih membenarkan kebodohan atas nama cinta.. klise ya.. )

Ucapanmu itu melecut keinginan ku untuk mengkaji gagasan tentang berpasangan.. Bukankan gagasan ini sudah berumur teramat tua ? Aku tak hanya bicara tentang pasangan modern Brat Pitt dan Angelina Jollie atau Shrek dan Putri Fiona, atau Romeo dan Juliet, San Pek dan Eng Tai.. Atau bahkan dengan semena mena bisa kita tarik hingga ke kisah Adam dan Hawa? Atau perlu juga kutipan legenda kuno Jepang tentang Bumi dan Langit, tentang Air dan Udara? Aku tahu semua ini tentulah ada maksudnya ; hidup janganlah dihabiskan dalam kesendirian..



Teman, aku bisa saja mengatakan padamu bahwa berpasangan amatlah menyenangkan. Berikut dengan deskripsi nilai-nilai positif yang bisa dipetik dari indahnya berpasangan. Sungguh, betapa membuat candu..

Tapi kau dan aku pun tak dapat memungkiri bahwa proses pencarian pasangan amatlah melelahkan. Kita bukan lah seperti burung - burung manyar yang memilih pasangan atas dasar kemampuan membangun sarang untuk didiami. Juga bukanlah Romeo yang di pertemukan dengan Juliet karena suatu kebetulan. Kau dan aku bukanlah pelaku pelaku sejarah kemanisan hubungan percintaan. Kau tak ubahnya aku adalah pejalan kaki di gurun hubungan yang terik, berdebu, penuh dera dan tangisan. Terisi cerita jatuh bangun. Sekali bangkit, untuk jatuh berulang kali..

" Andai aku seperti kamu " atau " Kalau saja aku tak gampang menyerah " pengandaian itu kau ucapkan dalam perkacapan percakapan malam kita. Namun, bukankah hidup memang tak mudah.. dan soal berpasangan bukanlah soal membatasi jarak berpikir kita ? Bagaimanapun, teman, hadapilah realita ini " Life and Love is never easy! "..

Akhirnya, baik kau dan aku terus percaya bahwa proses pencarian ini akan berakhir di suatu masa. Bukan terhenti karena sebuah kompromi yang bodoh atau didesak oleh birahi, tetapi karena telah temukan belahan jiwa yang bersedia menemanimu terbang menyusuri garis garis awan..